Amalan dan zikir berikut ini berdasarkan hadis-hadis dari Rasulullah saw
dan Ahlul baitnya (sa). Disarikan dari kitab Mafatihul Jinan
(kunci-kunci surga), bab 2 tentang amalan di bulan Rajab.
Di bulan Rajab terdapat amalan khusus dan amalan umum. Amalan khusus
adalah amalan yang dilakukan pada hari atau malam tertentu di bulan
Rajab. Adapun amalan umum adalah amalan yang dilakukan selama di bulan
Rajab. Amalannya sebagai berikut:
Pertama:
Rasulullah saw juga bersabda: “Bulan Rajab adalah bulan permohonan
pengampunan bagi ummatku, maka hendaknya mereka memperbanyak istighfar
di dalamnya.” Yakni:
اَسْتَغْفِرُ اللهَ وَاَتُوبُ اِلَيْهِ
Astaghfirullâha wa atûbu ilayh
Aku mohon ampun kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya
Kedua: Dalam suatu riwayat disebutkan: Bagi yang tidak mampu berpuasa
agar memperoleh pahala puasa di bulan Rajab, maka hendaknya setiap hari
ia membaca tasbih berikut 100 kali:
سُبْحَانَ اْلاِلَهِ الْجَلِيلِ، سُبْحَانَ مَنْ لاَ يَنْبَغِي
التَّسْبِيحُ إِلاَّ لَهُ، سُبْحَانَ اْلأَعَزِّ اْلاَكْرَمِ، سُبْحَانَ
مَنْ لَبِسَ الْعِزَّ وَهُوَ لَهُ اَهْلٌ
Subhânal ilâhil jalîl, subhâna Man lâ yanbaghit tasbîhu illâ lahu,
subhânal a’azzil akram, subhâna Man labisal ‘izzi wa huwa lahu ahlun.
Mahasuci Tuhan Yang Maha Agung, Mahasuci yang tak layak bertasbih
kecuali kepada-Nya, Mahasuci Yang Maha Agung dan Maha Mulia, Mahasuci
Yang Menyandang keagungan dan hanya Dia yang layak memilikinya.
Ketiga: Membaca:
يَا ذَا الْجَلالِ وَاْلاِكْرَامِ، يَا ذَا النَّعْمَاءِ وَالْجُودِ،
يَا ذَا الْمَنِّ وَالطَّوْلِ، حَرِّمْ شَيْبَتِي عَلَى النَّارِ
Yâ Dzal jalâli wal-ikrâm, yâ Dzan na’mâi wal-jûd, yâ Dzal manni wath-thawl, harrim syaibatî `alan nâri.
Wahai Yang Maha Agung dan Maha Mulia, wahai Pemilik kenikmatan dan
kedermawanan, wahai Pemilik anugerah dan karunia, selamatkan putihnya
rambutku dari api neraka.
Keempat: Rasululah saw bersabda: “Barangsiapa yang membaca di bulan
Rajab Istighfar berikut sebanyak 100 kali dan mengakhirnya dengan
bersedekah, Allah akan mengakhirinya dengan rahmat dan maghfirah.
Barangsiapa yang membacanya 400 kali, Allah memcatat baginya pahala 100
syuhada’:
اَسْتَغْفِرُ اللهَ لا اِلهَ إِلاّ هُوَ وَحْدَهُ لا شَريكَ لَهُ وَاَتُوبُ اِلَيْهِ
Astaghfirullâha lâilaha illa Huwa wahdahu lâ syarîkalah, wa atûbu ilayh.
Aku memohon ampun kepada Allah, tiada Tuhan kecuali Dia Yang Maha Esa, Yang tiada sekutu bagi-Nya, aku bertaubat kepada-Nya.”
Kelima: Membaca Lailâha illallâh (1000 kali).
Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa yang membaca di bulan Rajab
Lâilâha illallâh sebanyak seribu kali , Allah mencatat baginya seratus
ribu kebaikan dan membangunkan baginya seratus kota di surga.”
Keenam: membaca Astaghfirullâh wa atûbu ilayh, pagi dan sore sebanyak (70 kali), dan diakhiri dengan membaca doa:
اَللّهُمَّ اغْفِرْ لي وَتُبْ عَلَيَّ
Allâhummaghfirlî wa tub `alayya
Ya Allah, ampuni aku dan bukakan pintu taubat bagiku.
Dalam suatu hadis dikatakan: Barangsiapa yang membaca Istighfar pagi
dan sore sebanyak 70 kali dan kemudian diakhiri dengan doa tersebut
dengan mengangkat tangannya, jika ia mati di bulan Rajab matinya
diridhai oleh Allah dan tidak disentuh oleh api neraka karena berkah
bulan Rajab.
Ketujuh: membaca istighfar berikut sebanyak seribu kali agar diampuni dosanya oleh Allah Yang Maha Penyayang:
اَسْتَغْفِرُ اللهَ ذَا الْجَلالِ وَالاِْكْرامِ مِنْ جَميعِ الذُّنُوبِ وَالاثامِ
Astaghfirullâha Dzal jalâli wal-ikrâm min jamî`idz dzunûbi wal-âtsâm
Aku mohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung dan Maha Mulia dari semua dosa dan kesalahan.
Kedelapan: membaca Surat Al-Ikhlash sebelas ribu kali atau seribu kali atau seratus kali.
Dalam suatu riwayat dikatakan: “Barangsiapa yang membaca Surat
Al-Ikhlash seratus kali pada hari Jum’at bulan Rajab, ia akan memperoleh
cahaya yang mengantarkan ke surga.”
Kesembilan: Dalam suatu hadis disebutan: “Barangsiapa yang berpuasa
sehari di bulan Rajab, dan melakukan shalat sunnah empat rakaat (2 kali
salam). Rakaat pertama setelah Fatihah membaca ayat Kursi seratus kali,
dan rakaat kedua setelah Fatihah membaca Surat Al-Ikhlash dua ratus
kali, maka saat matinya ia akan menyaksikan tempatnya di surga atau
diperlihatkan kepadanya.”
Kesepuluh: Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa yang melakukan
shalat sunnah empat rakaat (2 kali salam) pada hari Jum’at di bulan
Rajab antara shalat Zuhur dan Ashar; setiap rakaat setelah Fatihah
membaca ayat Kursi tujuh kali dan Surat Al-Ikhlash, kemudian sesudah
salam membaca Astaghfirullâhalladzî lâilâha illâ Huwa wa as-aluhut
tawbah (10 kali), Allah mencatat baginya dari hari itu (hari ia
melakukan shalat) sampai hari kematiannya setiap hari seribu kebaikan;
memberinya untuk setiap ayat yang ia baca satu kota di surga dari yaqut
merah; untuk setiap hurufnya satu istana di surga dari mutiara;
diberinya pasangan bidadari dan diridhai tanpa sedikitpun murka; dan
Allah mencatatnya sebagai orang-orang ahli ibadah, dan mengakhiri
hidupnya dengan kebahagiaan dan pengampunan yang terbaik.”
Kesebelas: Puasa tiga hari: hari kamis, Jum’at dan Sabtu.
Dalam suatu hadis disebutkan: “Barangsiapa yang berpuasa pada Kamis,
Jum’at dan Sabtu di bulan-bulan yang mulia, Allah mencatat baginya
ibadah sembilan ratus tahun.”
Kedua belas: Shalat enam puluh rakaat selama bulan Rajab; setiap
malam dua rakaat, setiap rakaat setelah Fatihah membaca Surat Al-Kafirun
(3 kali) dan Surat Al-Ikhlash (sekali). Sesudah salam membaca doa
berikut sambil mengangkat tangan:
لا اِلهَ إلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لا شَريكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ
الْحَمْدُ، يُحْيي وَيُميتُ، وَهُوَ حَيٌّ لا يَمُوتُ، بِيَدِهِ الْخَيْرُ
وَهُوَ عَلى كُلِّ شَيْيء قَديرٌ، وَاِلَيْهِ الْمَصيرُ، وَلا حَوْلَ وَلا
قُوَّةَ إِلاّ بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظيمِ، اَللّهُمَّ صَلِّ عَلى
مُحَمَّد النَّبِيِّ الاُْمِّيِّ وَآلِهِ.
Lâilaha illallâhu wahdahu lâ syarîkalah, lahul mulku wa lahul hamdu,
yuhyî wa yumît, wa Huwa hayyun lâ yamût, biyadihil khayr wa Huwa ‘alâ
kulli syay-in qadîr, wa ilayhil mashîr, walâ hawla wala quwwata illâ
billahil `aliyyil `azhîm. Allahumma shalli `alâ Muhammadin an-nabiyyil
ummi wa âlihi.
Tiada Tuhan kecuali Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya.
Bagi-Nya segala kekuasaan dan pujian. Dialah Yang Menghidupkan dan
mematikan. Dia Yang Hidup dan tidak mati, di tangan-Nya segala kebaikan,
Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu, kepada-Nya kembali segalanya, tiada
daya dan kekuatan kecuali dengan Allah Yang Tinggi dan Maha Agung. Ya
Allah, sampaikan shalawat kepada Muhammad Nabi yang ummi dan
keluarganya.
Diriwayatkan dari Nabi saw bahwa orang yang melakukan amalan
tersebut Allah mengijabah doanya dan memberinya enam puluh pahala haji
dan umrah.
Ketiga belas: Rasulullah saw bersabda: “orang yang membaca Surat
Al-Ikhlash (100 kali) dalam shalat sunnah dua rakaat di malam bulan
Rajab, nilainya sama dengan berpuasa seratus tahun di jalan Allah, dan
memberinya seratus istana di surga, setiap istana bertetangga dengan
para Nabi (as).”
Keempat belas: Imam Ali bin Abi Thalib (as) berkata bahwa Rasulullah
saw bersabda: “Barangsiapa yang membaca setiap hari dan malam di bulan
Rajab, Sya’ban dan Ramadhan Surat Al-Fatihah, ayat Kursi, Surat
Al-Kafirun, Al-Ikhlash, Al-Falaq, dan An-Nas masing-masing (3 kali),
kemudian membaca masing-masing (3 kali):
سُبْحانَ اللهِ وَالْحَمْدُ للهِ وَلا اِلهَ إلاَّ اللهُ وَاللهُ
اَكْبَرُ، وَلا حَوْلَ وَلا قُوَّةَ إِلاّ بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظيمِ
Subhânallâhi wal-hamdulillâhi, wa lâilâha illallâh wallâhu akbar, walâ hawla walâ quwwata illâ billâhil `aliyyil `azhîm.
Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada Tuhan kecuali Allah,
Allah Maha Besar, tiada daya dan kekuatan kecuali dengan Allah Yang
Maha Tinggi dan Maha Agung
اَللّـهُمَّ صَلِّ عَلى مُحَمَّد وَآلِ مُحَمَّد
Allâhumma shalli `alâ Muhammadin waâli Muhammad
Sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad
اَللّـهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤمِنينَ وَالْمُؤمِناتِ
Allâhummaghfir lil-mu’minîna wal-mu’minât
Ya Allah, ampuni kaum mukminin dan mukminat
Kemudian membaca istighfar berikut (400 kali):
اَسْتَغْفِرُ اللهَ وَاَتُوبُ اِلَيْهِ
Astaghfirullâha wa atûbu ilayh
Aku mohon ampun kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya,
maka Allah swt akan mengampuni dosa-dosa hamba-Nya walaupun sebanyak tetesan hujan, daun-daun pepohonan, dan buih di lautan.”
(Mafâtihul Jinan, bulan Rajab)
Doa-Doa di Bulan Rajab yang bersifat umum
Doa Pertama
Doa Hajat dunia dan akhirat, dibaca di malam hari atau siang hari selama di bulan Rajab.
بسم الله الرحمن الرحيم
اللهم صل على محمد وآل محمد
يَا مَنْ يَمْلِكُ حَوَائِجَ السَّائِلِينَ، ويَعْلَمُ ضَمِيرَ
الصَّامِتِينَ، لِكُلِّ مَسْأَلَةٍ مِنْكَ سَمْعٌ حَاضِرٌ وَجَوَابٌ
عَتِيدٌ، اَللَّهُمَّ وَ مَوْعِيدُكَ الصَّادِقَةُ، واَيْدِيكَ
الْفَاضِلَةُ، ورَحْمَتُكَ اْلوَاسِعَةُ، فَأَسْألُكَ اَنْ تٌصَلِّيَ عَلَى
مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ واَنْ تَقْضِيَ حَوَائِجِي لِلدُّنْيَا
وَاْلاَخِرَةِ، اِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْيءٍ قَدِيرٌ.
Yâ may yamliku hawâijas sâilîn, wa ya`lamu dhamâirash shâmitîn. Likulli
mas-alatin minka samî`un hâdhirun wa jawâbun `atîd. Allahumma wa
maw`idukash shaâdiqah, wa aydîkal fâdhilah, wa rahmatukal wâsi`ah.
Fa-as-aluka an tushalliya ‘alâ Muhammadin wa âli Muhammad, wa an taqdhî
hawâijî liddun-ya wal âkhirah. Innaka `alâ kulli syay-in qadîr.
Wahai Yang Memiliki hajat-hajat orang-orang yang bermohon, dan
Mengetahui keinginan orang-orang yang diam. Semua permohonan kepada-Mu
didengar dan hadir, sedangkan jawabannya telah disiapkan. Ya Allah,
janji-Mu benar, tangan-Mu utama, dan rahmat-Mu luas. Aku bermohon
pada-Mu sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, dan
tunaikan hajat-hajatku di dunia dan akhirat, sesungguhnya Engkau Maha
Kuasa atas segala sesuatu.
(Mafatihul Jinan, bab2, tetang bulan Rajab)
Doa Kedua
Doa untuk memohon petunjuk dan kesungguhan, dibaca di malam hari atau siang hari selama di bulan Rajab.
بسم الله الرحمن الرحيم
اللهم صل على محمد وآل محمد
خَابَ اْلوَافِدُونَ عَلَى غَيْرِكَ، وَخَسِرَ المُتَعَرِّضُونَ إِلاّ
لَكَ، وَضاعَ المُلِمُّونَ إِلاّ بِكَ، وَاَجْدَبَ الْمُنْتَجِعُونَ إِلاّ
مَنِ انْتَجَعَ فَضْلَكَ، بابُكَ مَفْتُوحٌ لِلرّاغِبينَ، وَخَيْرُكَ
مَبْذُولٌ لِلطّالِبينَ وَفَضْلُكَ مُباحٌ لِلسّائِلينَ، وَنَيْلُكَ مُتاحٌ
لِلامِلينَ، وَرِزْقُكَ مَبْسُوطٌ لِمَنْ عَصاكَ، وَحِلْمُكَ مُعْتَرِضٌ
لِمَنْ ناواكَ، عادَتُكَ الاِْحْسانُ اِلَى الْمُسيئينَ، وَسَبيلُكَ
الاِبْقاءُ عَلَى الْمُعْتَدينَ، ُاَللّـهُمَّ فَاهْدِني هُدَى
الْمُهْتَدينَ، وَارْزُقْني اجْتِهادَ الُْمجْتَهِدينَ، وَلا تَجْعَلْني
مِنَ الْغافِلينَ الْمُبْعَدينَ، واغْفِرْ لي يَوْمَ الدّينِ
Khâbal wâfidûna `alâ ghayrika, wa khasiral muta`arridhûna illâ laka, wa
dhâ`al mulimmûna illâ bika, wa ajdabal muntaji`ûna illâ manintaja`a
fadhlaka, bâbuka maftûhun lirrâghibîna, wa khayruka mabdzûlun
liththâlibîna, wa fadhluka mubâhun lissâilîna, wa nayluka mutâhun
lil-âmilîna, wa rizquka mabsûthun liman ‘ashâka, wa hîlmuka mu’taridhun
liman nâwâka, ‘adatukal ihsânu ilal musîîna, wa sabilukal ibqâu ‘alal
mu’tadîna. Allâhumma fahdinî hudal muhtadûna, warzuqni ijtihâdal
mujtahidîna, walâ taj’alnî minal ghâfilînal mub’adîna, waghfirlî
yawmaddin.
Sia-sialah orang-orang yang datang kepada selain-Mu,
Rugilah orang-orang yang menghadap kecuali kepada-Mu,
Rugilah orang-orang yang berkunjung kecuali kepada-Mu,
Keringlah orang-orang yang mencari taman kecuali di taman karunia-Mu.
Pintu-Mu terbuka bagi orang-orang yang menyimpan harapan,
Kebaikan-Mu tercurahkan pada orang-orang mencari,
Karunia-Mu terbuka bagi orang-orang yang bermohon,
Anugerah-Mu terbuka bagi orang-orang yang menginginkan,
Rizki-Mu terhampar luas bagi orang yang bermaksiat pada-Mu,
Santun-Mu terbuka bagi yang berharap pada-Mu,
Kebiasaan-Mu baik terhadap orang-orang yang berbuat keburukan,
Jalan-Mu tetap terjaga terhadap orang-orang yang membangkang.
Ya Allah, bimbinglah aku seperti bimbingan orang-orang yang memperoleh
hidayah, karuniakan padaku kesungguhan orang-orang yang
bersungguh-sungguh,
jangan jadikan aku tergolong pada orang-orang yang lalai dan menjauhkan diri dari-Mu, dan ampuni aku pada hari kiamat.
(Mafatihul Jinan, bab2, tetang bulan Rajab)
Doa Ketiga
Doa memohon kesabaran dalam bersyukur, keyakinan dalam ibadah, dibaca di malam hari atau siang hari selama di bulan Rajab.
بسم الله الرحمن الرحيم
اللهم صل على محمد وآل محمد
اَللّهُمَّ اِنّي اَساَلُكَ صَبْرَ الشّاكِرينَ لَكَ، وَعَمَلَ الْخائِفينَ
مِنْك، وَيَقينَ الْعابِدينَ لَكَ، اَللّهُمَّ اَنْتَ الْعَلِيُّ
الْعَظيمُ، وَاَنَا عَبْدُكَ الْبائِسُ الْفَقيرُ، اَنْتَ الْغَنِيُّ
الْحَميدُ، وَاَنَا الْعَبْدُ الذَّليل، اَللّهُمَّ صَلِّ عَلى مُحَمَّد
وَآلِهِ وَاْمْنُنْ بِغِناكَ عَلى فَقْري، وَبِحِلْمِكَ عَلى جَهْلي،
وَبِقُوَّتِكَ عَلى ضَعْفي، يا قَوِيُّ يا عَزيزُ، اَللّهُمَّ صَلِّ عَلى
مُحَمَّد وَآلِهِ الاْوصياءِ الْمَرْضِيِّينَ، وَاكْفِني ما اَهَمَّني مِنْ
اَمْرِ الدُّنْيا وَالاخِرَةِ يا اَرْحَمَ الرّاحِمينَ
Allâhumma innî as-aluka shabrasy syâkirîn laka, wa ‘amalal khâifina
minka, wa yaqînal ‘abidîna laka. Allâhumma Antal ‘Aliyyul ‘Azhîmu, wa
ana ‘abdukal bâisul faqîr. Antal ghaniyyul Hamîd, wa anal ‘abdudz
dzalîl. Allâhumma shalli ‘alâ Muhammadin wa âlihi wamnun bighinâka ‘alâ
faqrî, wa bihilmika ‘alâ jahlî, wa biquwwatika ‘alâ dha’fi, yâ Qawiyyu
yâ ‘Azîzu. Allâhumma shalli ‘alâ Muhammadin wa âlihil awshiyâil
mardhiyyîna, wakfinî ma ahammanî min amrid dun-yâ wal-âkhirah yâ Arhamar
râhimîn.
Ya Allah, aku memohon kesabaran orang-orang yang bersyukur pada-Mu,
amal orang-orang takut pada-Mu,
keyakinan orang-orang yang beribadah pada-Mu.
Ya Allah, Engkau Maha Mulia dan Maha Agung,
sedangkan aku adalah hamba-Mu yang sengsara dan fakir.
Engkau Maha kaya dan Maha Terpuji, sedangkan aku adalah hamba-Mu yang hina.
Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarganya,
karunikan kekayaan-Mu pada kefakiranku, santun-Mu pada kejahilanku,
kekuatan-Mu pada kelemahanku wahai Yang Maha Kuat dan Maha Mulia.
Ya Allah, sampaikan kepada Muhammad dan keluarganya para washi yang diridhai,
cukupi apa yang kuinginkan dalam urusan dunia dan akhirat wahai Yang Maha Pengasih dari semua yang mengasihi.
(Mafatihul Jinan, bab2, tetang bulan Rajab)
Doa Keempat
Doa untuk memohon karunia dan kebahagiaan, keselamatan dan kebahagiaan
saat sakratul maut dan di alam kubur. Dibaca di malam hari atau siang
hari selama di bulan Rajab.
بسم الله الرحمن الرحيم
اللهم صل على محمد وآل محمد
اَللَّهُمَّ يَا ذَا الْمِنَنِ السَّابِغَةِ، وَاْلآلاَءِ الْوَازِعَةِ،
والرَّحْمَةِ الْوَاسِعَةِ، وَالْقُدْرَةِ الْجَامِعَةِ، وَالنِّعَمِ
الْجَسِيْمَةِ، وَالْمَوَاهِبِ الْعَظِيمَةِ، وَاْلاَيَادِي الْجَمِيلَةِ،
وَالْعَطَايَا الْجَزِيلَةِ.
Allâhumma yâ Dzal minanis sâbighah, wal-âlail wâzi’ah, war-rahmatil
wâsi’ah, wal-qudratil jâmi’ah, wan-ni’amil jasîmah, wal-mawâhibil
‘azhîmah, wal-âyâdil jamîlah, wal-‘athâyal jazîlah.
Ya Allah, wahai Pemilik karunia yang sempurna, nikmat yang melimpah,
rahmat yang luas, kekuasan yang meliputi, nikmat-nikmat yang besar,
karunia-karunia yang agung, anugerah-anugerah yang indah dan pemberian
yang melimpah.
يَا مَنْ لاَ يُنْعَتُ بِتَمْثِيلِ، وَلاَ يُمَثَّلُ بِنَظِيْرٍ، وَلاَ
يُغْلَبُ بِظَهِيْرٍ، يَا مَنْ خَلَقَ فَرَزَقَ وَأَلْهَمَ فَاَنْطَقَ،
وَابْتَدَعَ فَشَرَعَ، وَعَلاَ فَارْتَفَعَ، وَقَدَّرَ فَاَحْسَنَ،
وَصَوَّرَ فَاَتْقَنَ، وَاحْتَجَّ فَاَبْلَغَ، وَاَنْعَمَ فَاَسْبَغَ،
وَاَعْطَى فَاَجْزَلَ، وَمَنَحَ فَاَفْضَلَ،
Yâ Man lâ yun’atu bitamtsîlin, walâ yumatstsilu binazhîrin, walâ
yughlabu bizhahîrin. Yâ Man khalaqa farazaqa wa alhama fa-anthaqa,
wabtada’a fasyara’a, wa ‘alâ fartafa’a, wa qaddara fa-ahsana, wa
shawwara fa-atqana, wahtajja fa-ablagha, wa an’ama fa-asbagha, wa a’thâ
fa-ajzala, wa manaha fa-afdhala.
Wahai Yang tidak disifati dengan tamsil, yang tidak ditamsil dengan
perumpamaan, yang tidak dikalahkan dengan yang nampak. Wahai Yang
Menciptakan lalu memberi rizki, Mengilhamkan lalu mengungkapkan,
Menciptakan lalu menetapkan syariat-Nya, Memuliakan lalu menjadi mulia,
Mentakdirkan lalu menjadikan baik, Menggambarkan lalu mengokohkan,
Memberi hujjah lalu menguatkan, Memberi nikmat lalu menyempurnakan,
Memberi lalu mencurahkan, Mencurahkan lalu mengutamakan.
يَا مَنْ سَمَا فِي الْعِزِّ فَفَاتَ نَوَاظِرَ اْلاَبْصَارِ، وَدَنَا
فِي الُّلطْفِ فَجَازَ هَوَاجِسَ اْلاَفْكَارِ، يَا مَنْ تَوَحَّدَ
باِلْمُلْكِ فَلاَ نِدَّ لَهُ فِي مَلَكُوتِ سُلْطَانِهِ، وَتفَرَّدَ
بِاْلآلاَءِ وَالْكِبْرِيَاءِ فَلاَ ضِدَّ لَهُ فِي جَبَرُوتِ شَأْنِهِ،
يَا مَنْ حَارَتْ فِي كِبْرِيَاءِ هَيْبَتِهِ دَقَائِقُ لَطَائِفِ
اْلاَوْهَامِ، وَانْحَسَرَتْ دُونَ اِدْرَاكِ عَظَمَتِهِ خَطَائِفُ
اَبْصَارِ اْلاَنَامِ، يَا مَنْ عَنَتِ الْوُجُوهُ لِهَيْبَتِهِ،
وَخَضَعَتِ الرِّقَابُ لِعَظَمَتِهِ، وَوجِلَتِ الْقُلُوبُ مِنْ خِيفَتِهِ،
Yâ Man sama fil ‘izzi fafata nawâzhiral abshâr, wa danâ fil luthfi
fajâza hawâjisal afkâr. Yâ Man tawahhada bil-mulki falâ nidda lahu fî
malakûti sulthânihi, wa tafarrada bil-âlâi wal-kibriyâi falâ dhidda lahu
fî jabarûti sya’nihi. Yâ Man hârat fî kibriyâi haybatihi daqâiqu
lathâifil awhâm, wanhasarat dûna idrâki ‘azhamatihi khthâifu abshâril
anâm. Yâ Man ‘anatil wujûhu lihaybatihi, wa khadha’atir riqâbu
li’azhamatihi, wa jilatil qulûbu min khîfatihi.
Wahai Yang Tinggi keagungan-Nya sehingga melampaui pandangan batin,
Yang Rendah kelembutan-Nya sehingga melampaui lintasan pikiran. Wahai
Yang Diesakan kerajaan-Nya sehingga tak ada satupun tandingan dalam
kerajaan kekuasaan-Nya, Yang Ditunggalkan nikmat-nikmat dan
kebesaran-Nya sehingga tak ada tandingan dalam keagungan keadaan-Nya.
Wahai Yang pada keagungan kebesaran-Nya tertegunn semua kelembutan
dugaan, dan binginglah semua pandangan manusia yang tak mengenal
keagungan-Nya. Wahai Yang bermaksud semua wujud pada kebesaran-Nya, yang
tunduk semua kuduk pada keagungan-Nya, dan bergetar semua hati karena
takut pada-Nya.
اَساَلُكَ بِهذِهِ الْمِدْحَةِ الَّتِي لاَ تَنْبَغي إِلاَّ لَكَ،
وَبِمَا وَأَيْتَ بِهِ عَلَى نَفْسِكَ لِدَاعِيكَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ،
وَبِمَا ضَمِنْتَ اْلاِجَابَةَ فِيهِ عَلَى نَفْسِكَ لِلدَّاعِينَ، يَا
اَسْمَعَ السّامِعِينَ، وَابْصَرَ النَّاظِرِينَ، وَاَسْرَعَ
الْحَاسِبِينَ، يَا ذَا الْقُوَّةِ الْمَـتِينُ، صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ
خَاتَمِ النَّبِيّينَ، وَعَلى اَهْلِ بَيْتِهِ، وَاقْسِمْ لِي فِي
شَهْرِنَا هَذَا خَيْرَ مَا قَسَمْتَ، وَاحْتِمْ لِي فِي قَضَائِكَ خَيْرَ
مَا حَتَمْتَ، وَاخْتِمْ لِي بِالسَّعَادَةِ فِيمَنْ خَتَمْتَ، وَاحْيِنِي
مَا اَحْيَيْتَنِي مَوْفُوراً، وَاَمِتْنِي مَسْرُوراً وَمَغْفُوراً،
وَتوَلَّ اَنْتَ نَجَاتِي مِنْ مُسَاءَلَةِ الْبَرْزَخِ، وَادْرَأْ عَنِّي
مُنْكَراً وَنَكِيْراً، وَاَرِ عَيْنِي مُبَشِّراً وَبَشِيْراً، وَاجْعَلْ
لِي اِلَى رِضْوَانِكَ وَجِنَانِكَ مَصِيْراً، وَعَيْشاً قَرِيراً،
وَمُلْكاً كَبِيْراً، وَصَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَآلِهِ كَثِيْراً .
As-aluka bihâdzihil mihnatil latî lâ tanbaghî illâ bika, wa bimâ wa ayta
bihi ‘alâ nafsika lidâ’îka minalmu’minîna, wa bimâ dhamintal ijâbata
fîhi ‘alâ nafsika liddâ’îna. Yâ Asma’as sami’îna, wa absharan nâzhirîna,
wa Asra’al hâsibîna. Yâ Dzal quuwatil matîn, shalli ‘alâ Muhammadin
khâtamin nabiyyîn, wa ‘alâ ahli bayitihi, waqsimlî fî syahrinâ hâdzâ
khayra mâ qasamta, wahtimlî fî qadhâika khayra mâ hatamta, wakhtimlî
bis-sa’âdati fîman khatamta, wahyinî mâ ahyaytanî mawfûrâ, wa amitnî
masrûrâ wa maghfûrâ, wa tawalla Anta najâtî min mas-alatil barzakh,
wadra’ ‘annî munkaran wa nakîrâ, wa ari ‘aynî mubasysyiraw wa basyîrâ,
waj’allî ilâ ridhwânika wa jinânika mashîrâ, wa ‘aysyan qarîrâ, shalli
‘alâ Muhammadin wa âlihi katsîrâ.
Aku memohon pada-Mu dengan semua pujian ini, pujian yang tak layak
menyandangnya kecuali Engkau, dengan segala yang Kau janjikan atas
diri-Mu pada orang-orang mukmin yang memohon pada-Mu, dan dengan segala
yang Kau jaminkan ijabah atas diri-Mu untuk orang-orang yang berdoa
pada-Mu. Wahai Yang Maha Mendengar dari semua yang mendengar, Yang Maha
Melihat dari semua yang melihat, Yang Maha Cepat dari semua yang
menghitung, wahai Yang Memiliki kekuatan yang kokoh, sampaikan shalawat
kepada Muhammad penutup para Nabi dan keluarganya, karunian padaku di
bulan ini bagian yang terbaik dari apa yang telah Kau bagikan, akhiri
bagiku dalam ketatapan-Mu yang terbaik dari apa yang telah Kau akhiri,
tutuplah semua amalku dengan kebahagiaan seperti orang yang akhiri
amalnya dengan kebahagiaan, hidupkan aku dengan penuh kecukupan selama
Kauhidupkan aku, matikan aku dengan kebahagiaan dan pengampunan,
palingkan aku pada-Mu sebagai penyelamatku dari pertanyaan di alam
Barzakh, tolaklah dariku malaikat Munkar dan Nakir, perlihatkan padaku
semua yang menyenangkan dan membahagiakan, dan jadikan bagiku ridha-Mu
dan surga-Mu sebagai tempat kembali, kehidupan yang damai dan kerajaan
yang besar, dan sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarganya
shalawat yang melimpah.
اَساَلُكَ بِهذِهِ الْمِدْحَةِ الَّتِي لاَ تَنْبَغي إِلاَّ لَكَ،
وَبِمَا وَأَيْتَ بِهِ عَلَى نَفْسِكَ لِدَاعِيكَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ،
وَبِمَا ضَمِنْتَ اْلاِجَابَةَ فِيهِ عَلَى نَفْسِكَ لِلدَّاعِينَ، يَا
اَسْمَعَ السّامِعِينَ، وَابْصَرَ النَّاظِرِينَ، وَاَسْرَعَ
الْحَاسِبِينَ، يَا ذَا الْقُوَّةِ الْمَـتِينُ، صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ
خَاتَمِ النَّبِيّينَ، وَعَلى اَهْلِ بَيْتِهِ، وَاقْسِمْ لِي فِي
شَهْرِنَا هَذَا خَيْرَ مَا قَسَمْتَ، وَاحْتِمْ لِي فِي قَضَائِكَ خَيْرَ
مَا حَتَمْتَ، وَاخْتِمْ لِي بِالسَّعَادَةِ فِيمَنْ خَتَمْتَ، وَاحْيِنِي
مَا اَحْيَيْتَنِي مَوْفُوراً، وَاَمِتْنِي مَسْرُوراً وَمَغْفُوراً،
وَتوَلَّ اَنْتَ نَجَاتِي مِنْ مُسَاءَلَةِ الْبَرْزَخِ، وَادْرَأْ عَنِّي
مُنْكَراً وَنَكِيْراً، وَاَرِ عَيْنِي مُبَشِّراً وَبَشِيْراً، وَاجْعَلْ
لِي اِلَى رِضْوَانِكَ وَجِنَانِكَ مَصِيْراً، وَعَيْشاً قَرِيراً،
وَمُلْكاً كَبِيْراً، وَصَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَآلِهِ كَثِيْراً .
As-aluka bihâdzihil mihnatil latî lâ tanbaghî illâ bika, wa bimâ wa ayta
bihi ‘alâ nafsika lidâ’îka minalmu’minîna, wa bimâ dhamintal ijâbata
fîhi ‘alâ nafsika liddâ’îna. Yâ Asma’as sami’îna, wa absharan nâzhirîna,
wa Asra’al hâsibîna. Yâ Dzal quuwatil matîn, shalli ‘alâ Muhammadin
khâtamin nabiyyîn, wa ‘alâ ahli bayitihi, waqsimlî fî syahrinâ hâdzâ
khayra mâ qasamta, wahtimlî fî qadhâika khayra mâ hatamta, wakhtimlî
bis-sa’âdati fîman khatamta, wahyinî mâ ahyaytanî mawfûrâ, wa amitnî
masrûrâ wa maghfûrâ, wa tawalla Anta najâtî min mas-alatil barzakh,
wadra’ ‘annî munkaran wa nakîrâ, wa ari ‘aynî mubasysyiraw wa basyîrâ,
waj’allî ilâ ridhwânika wa jinânika mashîrâ, wa ‘aysyan qarîrâ, shalli
‘alâ Muhammadin wa âlihi katsîrâ.
Aku memohon pada-Mu dengan semua pujian ini, pujian yang tak layak
menyandangnya kecuali Engkau, dengan segala yang Kau janjikan atas
diri-Mu pada orang-orang mukmin yang memohon pada-Mu, dan dengan segala
yang Kau jaminkan ijabah atas diri-Mu untuk orang-orang yang berdoa
pada-Mu. Wahai Yang Maha Mendengar dari semua yang mendengar, Yang Maha
Melihat dari semua yang melihat, Yang Maha Cepat dari semua yang
menghitung, wahai Yang Memiliki kekuatan yang kokoh, sampaikan shalawat
kepada Muhammad penutup para Nabi dan keluarganya, karunian padaku di
bulan ini bagian yang terbaik dari apa yang telah Kau bagikan, akhiri
bagiku dalam ketatapan-Mu yang terbaik dari apa yang telah Kau akhiri,
tutuplah semua amalku dengan kebahagiaan seperti orang yang akhiri
amalnya dengan kebahagiaan, hidupkan aku dengan penuh kecukupan selama
Kauhidupkan aku, matikan aku dengan kebahagiaan dan pengampunan,
palingkan aku pada-Mu sebagai penyelamatku dari pertanyaan di alam
Barzakh, tolaklah dariku malaikat Munkar dan Nakir, perlihatkan padaku
semua yang menyenangkan dan membahagiakan, dan jadikan bagiku ridha-Mu
dan surga-Mu sebagai tempat kembali, kehidupan yang damai dan kerajaan
yang besar, dan sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarganya
shalawat yang melimpah.
(Mafatihul Jinan, bab2, tetang bulan Rajab)
Doa Kelima
بسم الله الرحمن الرحيم
اللهم صل على محمد وآل محمد
اَللّهُمَّ اِنّي اَساَلُكَ بِمَعاني جَميعِ ما يَدْعُوكَ بِهِ وُلاةُ
اَمْرِكَ، الْمَاْمُونُونَ عَلى سِرِّكَ، الْمُسْتَبْشِرُونَ بِاَمْرِكَ،
الْواصِفُونَ لِقُدْرَتِكَ الْمُعلِنُونَ لِعَظَمَتِكَ، اَساَلُكَ بِما
نَطَقَ فيهِمْ مِنْ مَشِيَّتِكَ، فَجَعَلْتَهُمْ مَعادِنَ لِكَلِماتِكَ،
وَاَرْكاناً لِتَوْحيدِكَ، وَآياتِكَ وَمَقاماتِكَ الَّتي لا تَعْطيلَ لَها
في كُلِّ مَكان.
Allâhumma innî as-aluka bima’ânî jamî’i mâ yad’ûka bihi wulâtu amrika,
al-ma’mûnûna ‘alâ sirrika,al-mustabsyirûna biamrika,al-wâshifûna
liqudratikal mu’linûna li’azhamatika. As-aluka bimâ nathaqa fîhim min
masyîyyatika, wa ja’altahum ma’âdina likalimâtika, wa arkânan
litawhîdika, wa âyâtika ma maqâmatikal latî lâ ta’thîla lahâ fî kulli
makânin.
Ya Allah, aku memohon kepada-Mu semua yang dimohon oleh para
kekasih-Mu, yaitu orang-orang yang Kau percayakan rahasia-Mu, yang Kau
bahagiakan dengan perintah-Mu, yang Kau sifati dengan kekuasaan-Mu,
yang Kau tampakkan dengan keagungan-Mu. Aku memohon pada-Mu dengan apa
yang Kau bicarakan pada mereka dengan kehendak-Mu lalu Kau jadikan
mereka keagungan kalimat-kalimat-Mu, tonggak-tonggak tauhid-Mu,
ayat-ayat-Mu dan maqam-maqam-Mu yang Kau manifestasikan di setiap
tempat.
يَعْرِفُكَ بِها مَنْ عَرَفَكَ، لا فَرْقَ بَيْنَكَ وَبَيْنَها إِلاّ
اَنَّهُمْ عِبادُكَ وَخَلْقُكَ، فَتْقُها وَرَتْقُها بِيَدِكَ، بَدْؤُها
مِنْكَ وَعَوْدُها اِلَيكَ اَعْضادٌ واَشْهادٌ ومُناةٌ واَذْوادٌ
وَحَفَظَةٌ وَرُوّادٌ، فَبِهمْ مَلاْتَ سَمائكَ وَاَرْضَكَ حَتّى ظَهَرَ
اَنْ لا اِلهَ إلاّ اَنْتَ، فَبِذلِكَ اَساَلُكَ، وَبِمَواقِعِ الْعِزِّ
مِنْ رَحْمَتِكَ، وَبِمَقاماتِكَ وَعَلاماتِكَ اَنْ تُصَلِّيَ عَلى
مُحَمَّد وَآلِهِ، واَنْ تَزيدَني إيماناً وَتَثْبيتاً،
Ya’rifuka bihâ man ‘arafaka, lâ farqa baynaka wa baynahâ illâ annahum
‘ibâduka wa khalquka, fatquhâ wa ratquha biyadika, bad-uha minka wa
‘awduhâ ilayka a’dhâdun wa asyhâdun wa munâtun wa adzwâdun wa hafazhatun
wa ruwwadun, fabihim mala’ta samâaka wa ardhaka hattâ zhahara allâ
ilâha illâ Anta. Fabidzâlika as-aluka, wa bimawâqi’il ‘izzi mir
rahmatika, wa bimaqâmâtika wa ‘alâmâtika an tushalliya ‘alâ Muhammadin
wa âlihi, wa tazîdanî îmânan wa tatsbîtan.
Dengannya mengenal orang yang mengenal-Mu, hampir-hampir tak ada
perbedaan antara Engkau dan mereka kecuali mereka adalah hamba-Mu dan
makhluk-Mu. Kelemahan dan kekuatan mereka ada di tangan-Mu. Permulaan
mereka dari-Mu dan kembali mereka kepada-Mu. Mereka adalah penolong-Mu,
kesyaksian-Mu, hararapan-Mu, pertahanan-Mu, pemeliharaan-Mu dan
kepercayaan-Mu. Karena mereka Kau penuhi langit dan bumi sehingga
nampaklah kalimat tauhid Lailaha illa Anta. Dengan semua itu, dengan
kejadian-kejadian yang mulia dari rahmat, maqam-maqam-Mu dan tanda-tanda
kekuasaan-Mu aku memohon pada-Mu sampaikan shalawat kepada Muhammad dan
keluarganya, dan tambahkan padaku keimanan dan ketetapan hati.
يا باطِناً في ظُهُورِهِ وَظاهراً في بُطُونِهِ وَمَكْنُونِهِ، يا
مُفَرِّقاً بَيْنَ النُّورِ وَالدَّيْجُورِ، يا مَوْصُوفاً بِغَيْرِ كُنْه،
وَمَعْرُوفاً بِغَيْرِ شِبْه، حادَّ، كُلِّ مَحْدُود، وَشاهِدَ كُلِّ
مَشْهُود، وَمُوجِدَ كُلِّ مَوْجُود، وَمُحْصِيَ كُلِّ مَعْدُود، وَفاقِدَ
كُلِّ مَفْقُود، لَيْسَ دُونَكَ مِنْ مَعْبُود، اَهْلَ الْكِبْرِياءِ
وَالْجُودِ، يا مَنْ لا يُكَيَّفُ بِكَيْف، وَلا يُؤَيَّنُ بِاَيْن، يا
مُحْتَجِباً عَنْ كُلِّ عَيْن، يا دَيْمُومُ يا قَيُّومُ وَعالِمَ كُلِّ
مَعْلُوم، صَلِّ عَلى مُحَمَّد وَآلِهِ، وَعَلى عِبادِكَ الْمُنْتَجَبينَ،
وَبَشَرِكَ الُْمحْتَجِبينَ، وَمَلائِكَتِكَ الْمُقَرَّبينَ، وَالْبُهْمِ
الصّافّينَ الْحافّينَ، وَبارِكَ لَنا في شَهْرِنا هذَا الْمُرَجَّبِ
الْمُكَرَّم وَما بَعْدَهُ مِنَ الاَْشْهُرِ الْحُرُمِ، وَاَسْبِغْ
عَلَيْنا فيهِ النِّعَمَ، وَاَجْزِلْ لَنا فيهِ الْقِسَمَ، وَاَبْرِزْ لَنا
فيهِ الْقَسَمَ بِاسْمِكَ الاَْعْظَمِ الاَْجَلِّ الاَْكْرَمِ الَّذي
وَضَعْتَهُ عَليَ النَّهارِ فَاَضاءَ، وَعَلى اللَّيْلِ فَاَظْلَمَ،
وَاْغفِرْ لَنا ما تَعْلَمُ مِنّا وَما لا نَعْلَمُ، وَاعْصِمْنا مِنَ
الذُّنُوبِ خَيْرَ الْعِصَمِ، وَاكْفِنا كَوافِيَ قَدَرِكَ، واْمنُنْ
عَلْيْنا بِحُسْنِ نَظَرِكَ، وَلا تَكِلْنا اِلى غَيْرِكَ، وَلا تَمْنَعْنا
مِنْ خَيْركَ وَبارِكْ لَنا فيما كَتَبْتَهُ لَنا مِنْ اَعْمارِنا،
واَصْلحْ لنا خَبيئَةَ اَسْررِنا، واَعْطِنا مِنْكَ الاَْمانَ،
وَاْستَعْمِلْنا بِحُسْنِ الاِْيْمانِ وَبَلِّغْنا شَهْرَ الصِّيامِ وَما
بَعْدَهُ مِنَ الاَْيّامِ وَالاَْعْوامِ يا ذَا الْجَلالِ والاِكْرامِ .
Yâ Bâthinan fî zhuhûrihi wa Zhâhiran fî buthûnihi wa maknûnihi. Yâ
Mufarriqan baynan nûri wad-dayjûr, yâ Mawshûfan bighayri kunhi wa
ma’rûfan bighayri syibhin, hâda kulli mahdûd, wa syâhida kulli masyhûd,
wa mawjida kulli mawjûd, wa muhshiya kulli ma’dûd, wa fâqida kulli
mafqûd, laysa dûnaka min ma’dûd, ahlal kibriyâi wal jûd. Yâ Man lâ
yukayyafu bikayfin, walâ yuayyanu biaynin. Yâ Muhtajiban min kulli
‘aynin, yâ Daymûmu yâ Qayyûmu wa ‘Alima kulli ma’lûm, shalli ‘ala
Muhammadin wa âli Muhammad wa ‘alâ ‘ibâdikal muntajabîn, wa basyarikal
muhtajibîn, wa malâikatikal muqarrabîn, wal buhmish shâfînal hâffîn, wa
bârik lanâ fî syahrina hâdzâl murajjabbil mukarram, wamâ ba’dahu minal
asyhuril hurum, wa asbigh ‘alaynâ fîhin ni’ama, wa ajzil lanâ fîhil
qisama, wa abriz lanâ fîhil qasami bismikal a’zhamil ajallil akram
alladzî wadha’tahu ‘alan nahâri fa-adhâa, wa ‘alal layli fa-azhlama,
waghfir lanâ mâ ta’lamu minnâ wamâ lâ na’lamu, wa’shimnâ minadz dzunûbi
khayral ‘ishami, wakfinâ kawâfiya qadarika, wamnun ‘alaynâ bihusni
nazharika, walâ takilnâ ilâ ghayrika, walâ tamna’nâ min khyrika, wa
bârik lanâ fima katabtahu lanâ min a’mârinâ, wa ashlih lanâ khabitsata
asrârinâ, wa a’thinâ minkal amân, wasta’milnâ bihusnil îmâni, wa
ballighnâ syahrash shiyâmi wa mâ ba’dahu minal ayyâmi wal a’wâmi yâ Dzal
jalâli wal-ikrâm.
Wahai Yang Yang Tidak Nampak dalam zhahir-Nya, wahai Yang Nampak
dalam batin-Nya dan ketersembunyian-Nya, wahai Yang Membedakan antara
cahaya dan kegelapan, wahai Yang Disifati dengan yang bukan hakikat-Nya
dan Dikenal tanpa penyerupaan, wahai Yang Membatasi semua yang terbatas,
wahai Yang Menyaksikan semua yang disaksikan, wahai Yang Mewujudkan
semua yang ada, Yang Menghitung semua yang terhitung, Yang Meniadakan
semua yang ditiadakan. Tidak ada yang layak disembah selain-Mu,
Engkaulah yang layak menyandang kebesaran dan kedermawanan, wahai Yang
Tak Dapat Ditanyakan dengan bagaimana dan dimana, wahai Yang Tertutupi
dari semua mata, wahai Yang Kekal, Yang Mengawasi dan Maha Mengetahui
semua yang diketahui, sampaikan shalawat kepada Muhammad dan
keluarganya, dan semua hamba-Mu dan makhluk-Mu yang pilihan, dan semua
malaikat muqarrabin, berkahi kami di bulan Rajab yang mulia ini dan
bulan-bulan mulia sesudahnya, curahkan kepada kami kenikmatan di
dalamnya, limpahkan kepada kami bagian di alamny, dan tampakan kepada
kami bagian itu di dalamnya dengan nama-Mu yang agung dan mulia yang Kau
letakkan pada siang lalu ia menyinari, pada malam lalu ia menggelapi,
ampuni dosa-dosa kami yang kami ketahui dan yang tidak kami ketahui,
pelihara kami dari dosa-dosa dengan sebaik-baik penjagaan, cukupi kami
seperti kesempurnaan takdir-Mu, anugerahkan pada kami kebaikan pandangan
pada-Mu, dan jangan serahkan kami kepada selain-Mu, jangan halangi kami
dari kebaikan-Mu, berkahi kami dalam kemakmuran yang telah Kau tetapkan
bagi kami, perbaiki kami keburukan yang kami rahasiakan, jagalah kami
dengan keamanan dari-Mu, berilah kekuatan pada kami untuk beramal dengan
kebaikan iman, dan sampaikan kami pada bulan Ramadhan dan hari-hari
serta tahun-tahun sesudahnya wahai Yang Memiliki keagungan dan
kemuliaan.
(Mafatihul Jinan, bab2, tetang bulan Rajab)
Doa Keenam
Doa tawasul dengan dua Imam yang dilahirkan di bulan Rajab
بسم الله الرحمن الرحيم
اللهم صل على محمد وآل محمد
اَللّهُمَّ اِنّي اَساَلُكَ بِالْمَوْلُودَيْنِ في رَجَب مُحَمَّد بْنِ
عَليٍّ الثاني وَابْنِهِ عَلِيِّ بْنِ مُحَمَّد الْمُنْتَجَبِ،
وَاَتَقَرَّبُ بِهِما اِلَيْكَ خَيْرَ الْقُرْبِ، يا مَنْ اِلَيْهِ
الْمَعْرُوفُ طُلِبَ، وَفيـما لَدَيْهِ رُغِبَ، اَساَلُكَ سُؤالَ مُقْتَرِف
مُذْنِب قَدْ اَوْبَقَتْهُ ذُنُوبُهُ، وَاَوْثَقَتْهُ عُيُوبُهُ، فَطالَ
عَلَى الْخَطايا دُؤُوبُهُ، وَمِنَ الرَّزايا خُطُوبُهُ، يَسْأَلُكَ
التَّوْبَةَ وَحُسْنَ الاَْوْبَةِ والنُّزْوعَ عَنِ الْحَوْبَةِ، وَمِنَ
النّارِ فَكاكَ رَقَبَتِهِ، وَالْعَفْوَ عَمّا في رِبْقَتِهِ، فَاَنْتَ
مَوْلايَ اَعْظَمُ اَمَلِهِ وَثِقَتِهِ، اَللّهُمَّ واَساَلُكَ
بِمَسائِلِكَ الشَّريفَةِ، وَوَسائِلَك الْمُنيفَةِ اَنْ تَتَغَمَّدَني في
هذَا الشَّهْرِ بِرَحْمَة مِنْكَ واسِعَة، وَنِعْمَة وازِعَة، وَنَفْس بِما
رَزَقْتَها قانِعَة، اِلى نُزُولِ الحافِرَةِ وَمَحلِّ الاْخِرَةِ وَما
هِيَ اِلَيْهِ صائِرَةٌ .
Allâhumma innî as-aluka bil-mawlûdayni fî Rajab Muhammadibni ‘Aliyyin
ast-tsâni wabnihi ‘Aliyyibni Muhammad al-munjabi, wa ataqarrabu bihimâ
ilayka khayral qurbi. Yâ Man ilayhil ma’rûfi thulib, wa fîmâ ladayhi
rughib, as-aluka suâla mu’tarifin mudznibin qad abqathu dzunûbuhu, wa
awtaqathu ‘uyûbuhu, fathâla ‘alâl khthâyâ duûbuhu, wa minar razâyâ
khuthûbuhu, yas-alukat tawbah wa husnul awbah wan nuzû’a ‘anil hawbah,
wa minan nâri fakâka raqabatihi, wal ‘afwa ‘ammâ fî ribqatihi, fa Anta
Mawlâya a’zhamu amalihi wa tsiqatihi. Allâhumma wa as-aluka
bimasâilikasy syarîfah, wa wasâilakal munîfah, an tataghammadanî fi
hâdzasy syahri birahmatim minka wâsi’ah, wa ni’matin wâzi’ah, wa nafsin
bimâ razaqtahâ qâni’ah, ilâ nuzûlil hâfirah wa mahallil âkhirah wa mâ
hiya ilayhi shâirah.
Ya Allah, aku memohon pada-Mu dengan dua manusia suci yang dilahirkan
di bulan Rajab, Imam Muhammad Al-Jawad dan Ali An-Naqi, dengan mereka
aku mendekatkan diri pada-Mu dengan sebaik-baik taqarrub, wahai Yang
kepada-Nya apa yang dikenal diharapkan dan apa yang ada di sisi-Nya
diinginkan, aku bermohon pada-Mu permohonan pedosa yang dibinasakan oleh
dosa-dosanya, yang dibelenggu oleh aib-aibnya sehingga dalam waktu yang
lama ia berada dalam gelimangan dosa dan musibah yang berbahaya. Aku
memohon pada-Mu taubat dan kebaikan kembali pada-Mu dan terlempas dari
belenggu dosa, keselamatan dari api neraka, dan pengampunan dosa. Duhai
Junjunganku Engkaulah harapan dan kepercayaan yang paling besar bagi
pedosa. Ya Allah, aku memohon pada-Mu permohonan yang mulia dan
wasilah-wasilah-Mu yang benar, tenggelamkan aku di bulan ini dengan
rahmat-Mu yang luas dan nikmat yang melimpah, serta jiwa yang qana`ah
terhadap apa yang telah Kau berikan sampai aku kembali ke alam kubur dan
ke tempat kembaliku di akhirat.
(Mafatihul Jinan, bab2, tetang bulan Rajab)
Doa Ketujuh
Doa Ziarah di bulan Rajab
بسم الله الرحمن الرحيم
اللهم صل على محمد وآل محمد
الْحَمْدُ للهِ الَّذي اَشْهَدَنا مَشْهَدَ اَوْلِيائِهِ في رَجَب،
وَاَوْجَبَ عَلَيْنا مِنْ حَقِّهِمْ ما قَدْ وَجَبَ، وَصَلَّى اللهُ عَلى
مُحَمَّد الْمُنْتَجَبِ، وَعَلى اَوْصِيائِهِ الْحُجُبِ. اَللّهُمَّ فَكَما
اَشْهَدْتَنا مَشْهَدَهُمْ فَاَنْجِزْ لَنا مَوْعِدَهُمْ، وَاَوْرِدْنا
مَوْرِدَهُمْ، غَيْرَ مُحَلَّئينَ عَنْ وِرْد في دارِ الْمُقامَةِ
والْخُلْدِ،
Alhamdulillâhil ladzî asyhadanâ masyhada awliyâihi fî rajab, wa awjaba
`alaynâ min haqqihim mâ qad wajaba, wa shallâhu ‘alâ Muhammadin
al-muntajabi, wa ‘alâ awshiyâihi al-hujubi. Allâhumma innî fakamâ
asyhadnâ masyhadahum fa-anjiz lanâ maw`adahum, wa awridnâ mawridahum,
ghayra muhallaîna `ana wirdi fî dâril muqâmati wal-khuldi.
Segala puji bagi Allah yang menyaksikan kami di kuburan suci para
kekasih-Nya di bulan Rajab, yang dengan mereka mewajibkan pada kami apa
yang telah diwajibkan, semoga shalawat tercurahkan kepada Muhammad
pilihan Allah dan para washinya. Ya Allah, sebagaimana yang telah Kau
saksikan kami di kuburan suci mereka, sampaikan kami pada tempat yang
telah dijanjikan kepada mereka, kembalikan kami ke tempat kembali mereka
di kediaman yang abadi.
وَالسَّلامُ عَلَيْكُمْ اِنّي قَصَدْتُكُمْ وَاعْتَمَدْتُكُمْ
بِمَسْأَلَتي وَحاجَتي وَهِيَ فَكاكُ رَقَبَتي مِنَ النّارِ، وَالْمَقَرُّ
مَعَكُمْ في دارِ الْقَرارِ مَعَ شيعَتِكُمُ الاَْبْرارِ، وَالسَّلامُ
عَلَيْكُمْ بِما صَبَرْتُمْ فَنِعْمَ عُقْبَى الدّارِ، اَنَا سائِلُكُمْ
وَآمِلُكُمْ فيما اِلَيْكُمُ التَّفْويضُ وَعَلَيْكُمْ التَّعْويضُ،
فَبِكُمْ يُجْبَرُ الْمَهيضُ وَيُشْفَى الْمَريضُ، وَما تَزْدادُ
الاَْرْحامُ وَما تَغيضُ، اِنّي بِسِرِّكُمْ مُؤْمِنٌ، وَلِقَوْلِكُمْ
مُسَلِّمٌ، وَعَلَى اللهِ بِكُمْ مُقْسِمٌ في رَجْعي بِحَوائِجي وَقَضائِها
وَاِمْضائِها وَاِنْجاحِها وَاِبْراحِها، وَبِشُؤوني لَدَيْكُمْ
وَصَلاحِها،
Wassalâlamu`alaikum innî washadtukum, wa`tamadtukum bimas-alatî wa
hâjatî wa hiya fakâku raqabatî minan nâri, wal-muqarru ma`akum fî dâril
qarâri ma`a syî`atikum al-abrâr. Wassalâmu`aikum bimâ shabartum fani`ma
`uqbad dâr, ana sâilikum wa âmilikum fîmâ ilaykumut tafwîdh wa `alaikum,
fabikum yujbarul mahîdhu wa yusyfâl marîdh, wa mâ tazdâdul arhâmu wa mâ
taghîdhu, innî bisirrikum mu’min wa liqawlikum musallimun, wa `alallâhi
bikum muqsimun fi raj`î bihawâijî wa qadhâihâ wa imdhâihâ wa injâihâ wa
ibrâhihâ, wa bisyuûnî ladaykum wa shalâhihâ.
Salam atasmu, aku sengaja datang kepadamu dengan suatu permohonan dan
keperluan yaitu keselamatan dari api neraka dan tinggal bersamamu di
tempat yang abadi bersama semua pengikutmu yang baik. Salam atasmu,
dengan kesabaranmu engkau memperoleh tempat yang terbaik. Aku adalah
orang mengharap dan menginginkan apa yang diserahkan kepadamu dan
dibagikan padamu, sehingga denganmu orang yang hancur hatinya terobati
dan yang sakit disembuhkan, yang banyak keluarganya diberi kecukupan,
dan yang berkekurangan dicukupi. Aku mempercayai kerahasianmu, menerima
semua perkataanm. Setelah aku pulang, denganmu aku mengharap kepada
Allah bagian dalam mencapai hajatku, ketentuan dan keselamatan serta
kepastian dalam memperolehnya, dan semua urusanku dan kemaslahatannya
yang kutitipkan di sisimu.
وَالسَّلامُ عَلَيْكُمْ سَلامَ مُوَدِّع، وَلَكُمْ حَوائِجَهُ مُودِعٌ
يَسْأَلُ اللهَ اِلَيْكُمْ الْمَرْجِعَ وَسَعْيُهُ اِلَيْكُمْ غَيْرُ
مُنْقَطِع، وَاَنْ يَرْجِعَني مِنْ حَضْرَتِكُمْ خَيْرَ مَرْجِع اِلى جَناب
مُمْرِع، وَخَفْضِ مُوَسَّع، وَدَعَة وَمَهَل اِلى حينِ الاَْجَلِ،
وَخَيْرِ مَصير وَمَحلٍّ، في النَّعيمِ الاَْزَلِ، وَالْعَيْشِ
الْمُقْتَبَلِ وَدَوامِ الاُْكُلِ، وَشُرْبِ الرَّحيقِ وَالسَّلْسَلِ،
وَعَلٍّ وَنَهَل، لا سَأمَ مِنْهُ وَلا مَلَلَ، وَرَحْمَةُ اللهِ
وَبَرَكاتُهُ وَتَحِيّاتُهُ عَلَيْكُمْ حَتّيَ الْعَوْدِ اِلى
حَضْرَتِكُمْ، والْفَوزِ في كَرَّتِكُمْ، وَالْحَشْرِ في زُمْرَتِكُمْ،
وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكاتُهُ عَلَيْكُمْ وَصَلَواتُهُ وَتَحِيّاتُهُ،
وَهُوَ حَسْبُنا وَنِعْمَ الْوَكيلُ .
Wassalâmu`alaikum salâma muwaddi`in, walakum hawâijahu muwadi`un
yas-alullâha ilaykumul marji`a was a`yahu ilaykum ghayru munqathi`, wa
ay yarji`anî min hadhratikum khayra marji`in ilâ janâbi mumri`in, wa
khafdhi muwassi`in, wad a`atin wa mahalin ilâ hînil ajali, wa khayri
mashîrin wa mahallin fin na`îmil azall wal-`aysyil muqtabal wa dawâmil
ukul wa syurbir rahîqi was-salsali, wa `allin wa nahalin lâ sa-ama walâ
malal, wa rahmatullâhi wa barakatuhu wa tahiyyatuhu `alaykum hattal
`awdi ilâ hadhratikum, wal-fawzi fi karratikum, wal-hasyri fî
zumratikum, wa rahmatullâhi wa barakatuhu `alaykum wa shalawâtuhu wa
tahiyyâtuhu, wa Huwa hasbunâ wa ni`mal wakîl.
Salam atasmu salam orang yang menyampaikan perpisahan,
yang menitipkan semua hajatnya kepadamu untuk dimohonkan kepada Allah,
yang kepadamu ia akan kembali lagi,
yang berusaha dengan sungguh-sungguh datang kepadamu tanpa putus-asa,
semoga Allah mengembalikan aku dari sisimu ke tempat kembali yang terbaik,
dimudahkan dan diluaskan rizkinya, dilembutkan dan dihaluskan hatinya sampai ajalku datang,
memperoleh tempat kembali yang terbaik dengan nikmat-nikmat yang abadi,
kehidupan yang abadi, makanan dan minuman yang jernih dan segar, yang
tidak membosankan.
Semoga rahmat Allah, keberkahan dan kedamaian-Nya senantiasa tercurahkan padamu sampai aku kembali ke sisimu,
memperoleh keberuntungan di tempat kembalimu, dan berhimpun di golonganmu.
Semoga rahmat Allah, keberkahan, shalawat dan kedamaian-Nya senantiasa
tercurahkan padamu. Cukuplah Allah sebagai Pelindung kami dan Penolong
yang terbaik.
(Mafatihul Jinan, bab2, tetang bulan Rajab)
Doa Kedelapan
Doa ini sangat dianjurkan dibaca sesudah shalat-shalat fardhu selama bulan Rajab:
بسم الله الرحمن الرحيم
اللهم صل على محمد وآل محمد
يا مَنْ اَرْجُوهُ لِكُلِّ خَيْر، وَآمَنَ سَخَطَهُ عِنْدَ كُلِّ شَرٍّ، يا
مَنْ يُعْطِي الْكَثيرَ بِالْقَليلِ، يا مَنْ يُعْطي مَنْ سَأَلَهُ يا
مَنْ يُعْطي مَنْ لَمْ يَسْأَلْهُ وَمَنْ لَمْ يَعْرِفْهُ تَحَنُّناً
مِنْهُ وَرَحْمَةً، اَعْطِني بِمَسْأَلَتي اِيّاكَ جَميعَ خَيْرِ الدُّنْيا
وَجَميعَ خَيْرِ الاْخِرَةِ، وَاصْرِفْ عَنّي بِمَسْأَلَتي اِيّاكَ جَميعَ
شَرِّ الدُّنْيا وَشَرِّ الاْخِرَةِ، فَاِنَّهُ غَيْرُ مَنْقُوص ما
اَعْطَيْتَ، وَزِدْني مِنْ فَضْلِكَ يا كَريمُ.
Yâ Man arjûhu likulli khayrin, wa âmana sakhathahu ‘inda kulli syarrin,
yâ May yu’thil katsîr bil qalîl, yâ May yu’thî man sa-alahu, yâ May
yu’thî mallam yas-alhu wa mallam ya’rifhu tahannunan minhu wa rahmatan.
A’thinî bimas-alatî iyyâka jamî’a khayrid dun-yâ wa jamî’a khayral
âkhirag, washrif ‘annî bimas-alati iyyâka jamî’a syarrid dun- syarrid
dun-yâ wa syarral âkhirah, fainnahu ghayru manqûshin mâ a’thayta, wa
zidnî min fadhlika yâ Karîm.
Wahai Yang kuharapkan dalam semua kebaikan,
Yang Menyelamatkan aku dari murka-Nya dalam semua keburukan
Wahai Yang Memberi karunia yang banyak dengan amalku yang sedikit,
Wahai Yang Memberi orang yang bermohon pada-Nya,
Wahai Yang Memberi orang yang belum memohon pada-Nya
dan belum mengenal rahmat dan kasih sayang-Nya
Karuniakan padaku apa yang kumohon pada-Mu
sehingga aku memperoleh semua kebaikan dunia dan akhirat,
Jauhkan dariku semua keburukan dunia dan akhirat,
Sesungguhnya tak akan mengurangi karunia-Mu apa yang telah Kau berikan,
tambahkan karunia-Mu padaku wahai Yang Maha Mulia.
Amalan dan doa2 tersebut dikutip dari kitab Mafatihul Jinan, bab2, tetang bulan Rajab.
Sumber bacaan : disini
Senin, 13 Mei 2013
Amalan dan Doa Bulan Rajab
01.02
Kang Wahyu Aja
0 komentar:
Posting Komentar