Senin, 13 Mei 2013

Amalan Bulan Rajab

Marhaban ya syahru-l-Lah, Marhaban ya syahru-l-Rajab,
Marhaban ahlan wa sahlan,

Adab Rajab dan Rangkaian Shalat Malam

1. Bangun 2 jam sebelum subuh
2. Niat Nawaitul Arbain,Nawaitul Itikaf,Nawaitul
Khalwa Nawaitul ‘Uzla,Nawaitur Riadha,Nawaitus Suluk
Nawaitu Siam,Lillahi Ta’ala al Azhiim fi hadzal
masjid (atau fi hadzal jami’)
3. Wudhu dan shalat sunnat wudhu 2 Rakaat
4. 100 kali ‘Ya Halim’ (untuk menghilangkan kemarahan)
100 kali ‘Ya Hafiz’ (untuk menghilangkan kesulitan dan
kesengsaraan)

(Bayangkan diri anda berada di Taman yang diberkati di
depan makam Rasulullah (al-Rawda) menghadap Rasulullah
dan ucapkan 100 kali “Allahumma shalli ‘alaa
Muhammadin wa ‘alaa aali Muhammadin wa sallim.”
Miliki niat bahwa Allah akan mempertemukan kita dengan
Rasulullah

5. doa “Ya Rabbi ‘izzati wal ‘azamati wal Jabbarut.”
“Ya Rabbi, karena bulan ini adalah bulan-Mu--Rajabun
SyahrulLah—aku datang kepada-Mu sebagai tamu yang
lemah dan berniat untuk beribadah kepada-Mu tanpa
meminta apapun sebagai balasannya. Maksud dan tujuanku
hanyalah Engkau semata dan itulah sebabnya aku datang,
aku mohon janganlah Engkau menolakku.”

“Ya Rabbi, seluruh hidupku telah kuhabiskan dalam
kekafiran, syirik dan berprilaku buruk. kunyatakan
bahwa aku tidak pernah melakukan satu amalan pun yang
Engkau terima. Engkau adalah Allah , Anta Allah, Yang
tidak pernah mengusir orang yang datang ke pintu-Mu.
Anta Allah, tiada seorang pun yang datang ke pintu-Mu
dengan amalannya, melainkan dengan bantuan dan
rahmat-Mu.

“Ya Rabbi, aku datang ke pintu-Mu, aku datang
kepada-Mu untuk menyatakan dan mengakui bahwa aku
salah dan aku ingin menyatakan dan mengumumkan
keislamanku bagaikan baru masuk Islam. Ya Rabbi, aku
telah menyerahkan segalanya ke dalam
genggaman-Mu—kehidupanku, kematianku, kehidupanku di
hari kemudian, Hari Kiamat dan seluruh hartaku telah
kupersembahkan kepada-Mu dan Engkaulah yang
mengawasiku.”

Ya Rabbi, aku tidak memiliki sesuatu selain ego dan
jiwaku. Aku tidak bisa mendatangkan kebaikan atau
keburukan kepada diriku, serta hidup atau kematian
kepada diriku, semuanya telah kuserahkan kepada-Mu.
Seluruh penilaian-Mu terhadapku dan semua
pertanyaan-Mu kepadaku serta seluruh jawabanku telah
kuserahkan kepada-Mu. Apapun yang ingin Kau lakukan
terhadapku, Engkau melakukannya. Leherku ada di
genggaman-Mu, aku tidak berdaya dalam menjawab
pertanyaan-Mu, bahkan jawaban terkecil pun aku tidak
bisa menjawabnya. Dengan segala kelemahan dan
ketidakberdayaan serta tidak adanya harapan ini aku
datang ke pintu-Mu.”

“Ya Rabbi, jika Engkau mempunyai 2 pintu bagi hamba-Mu
untuk memasukinya, satu untuk semua hamba-Mu yang
beriman dan satunya lagi untuk hamba-Mu yang kafir.
Aku datang kepada-Mu melalui pintu yang digunakan oleh
orang kafir dan aku percaya bahwa inilah satu-satunya
pintu masuk untukku. Aku menyatakan kepada-Mu bahwa
aku harus memperbarui Iman dan Syahadat serta
amalanku. Dan Syahadat ini adalah amal pertama bagiku
setelah aku mengucapkan Syahadat dan masuk Islam dan
Engkaulah yang menjadi Wakil bagiku.

a)“Ya Wakil, Hasbun Allah wa Ni’mal Wakil. Wa laa
hawla wa laa quwwata illa bil lahil Aliyyil Azhim.”
b)“Syahadat 3 kali (dengan mengacungkan jari telunjuk)

“Ya Rabbi, sejak hari Alastu bi Rabbikum, Qaalu
bala—apapun janjiku kepada-Mu, aku menerimanya dan aku
berjanji untuk melaksanakan semuanya. Ya Allah, Ya
Tuhanku, sejak hari di mana Engkau menciptakan atomku,
Zarrahku, dan sejak hari di mana Engkau meniupkan
rohku, dan sejak hari di mana jiwaku muncul dari
tempat yang benar-benar abstrak menjadi nyata, hingga
kini, berapa banyak ketidakpatuhan telah kulakukan,
dari Zarrahku, jiwaku dan tubuhku baik secara fisik
maupun spiritual--Zahiran wal Baathinan. Aku menyesali
semuanya dan aku menyesali apa yang telah kukerjakan
dan aku kembali kepada-Mu untuk memohon ampunan dan
penyesalan.”

“Ya Rabbi, aku masuk dan bergerak ke dalam Samudra
Berkah dari bulan-Mu yang penuh pujian. Ya Rabbi,
janganlah Engkau menolakku dari pintu-Mu dan janganlah
Engkau meninggalkan diriku kepada egoku walau hanya
dalam sekejap mata dan aku memohon ampunan dengan
mengucapkan…” (Astaghfirullah 70 kali).

Kemudian duduk kembali.
a)Tutupi diri anda dengan kain putih yang tipis.
b)Terangi dengan cahaya lilin

1.Fatiha—(dengan niat telah disandangkan dengan
tajalli yang turun ke Mekkah)
2.Amana Rasul
3.Alam Nasyrah 7 kali
4.Al Ikhlash 11 kali
5.Falaq
6.Nas
7.La ilaha ‘illah Lah 10 kali
8.Shalawat 10 kali
9.Doa “Ila Syarafin Nabiyyi e wa ‘alihi wa sahbihil
kiram, wa ila masyayyikhina fit thariqatin
Naqsybandiyyatil ‘Aliyyah, khaassatan ila ruhi imamit
thariqa wa Ghawtsil khaliqa Syah Bahauddin Naqsyband
Muhammadinil Uwaysil Bukhari, Wa ‘ila Maulana
Sulthanil Awliya Syaykh ‘Abdullah al-Faiz
ad-Daghestani, wa Syaykhina Maulana Syaykh Sulthanul
Awaliya Syaykh Muhammad Nazhim al-Haqqani”

10. Fatiha 1x (dengan niat telah disandangkan dengan
tajalli yang turun ke Madinah)
11. Ya Allah 5000 kali (dalam hati)
12. Ya Allah 5000 kali (dengan suara keras)
13. Shalatul Najat
14. Shalatul Syukur
15. Shalatul Tasbih
16. Shalatul Tahajjud
17. Shalawat 1000 kali
18. Ikhlash 100 kali (dengan niat mengganti 1 juz
al-Quran)
19. Shalawat 100 kali (mengganti Dala’il al-Khayrat)
20. Ya Shamad 500 kali (dengan niat membunuh ego)
21. Astaghfirullah 500 kali (dengan niat sejak
diciptakannya jiwa kita sampai hari ini Allah akan
mengampuni dosa-dosa kita)

22. Astaghfirullah 500 kali (dengan niat sejak hari
ini sampai hari terakhir di bumi Allah akan
melindungi kita dari dosa)

23. Alhamdulillah 500 kali (sebab Allah tidak
menciptakan kita menjadi ummat nabi-nabi yang lain)
24. Alhamdulillah 500 kali (sebab Allah telah
menciptakan kita sebagai ummat Rasulullah dan mendapat
kehormatan dari Sayyidina Abu Bakar ash-Shiddiq ,
Abdul Khaliq al-Ghujdawani , Syaikh Sayyid Syarafuddin
ad-Dagesthani , dan mendapat kehormatan melalui
Grandsyaikh Syaikh ‘Abdullah al-Faiz ad-Daghestani dan
kita mendapat kehormatan dengan menjadi pengikut
Maulana Syaikh Muhammad Nazhim al-Haqqani .

Awrad Tambahan

Sebagai tambahan terhadap awrad yang telah
diselesaikan tadi, Maulana Syaikh Nazhim meminta
murid-muridnya untuk menambahkannya dengan awrad
berikut:

Astaghfirullah 'azhiim wa atuubu ilayh 700 kali
Bismillahir Rahmaanir Rahiim 100 – 1000 kali
Ya Wadud 100 – 1000 kali
Hasbun Allahu wa Ni'amal Wakiil 100 – 1000 kali
la hawla wa la quwatta illa billah il-`aliiyyi
il-`azhiim 100 – 1000 kali
La ilaha illAllah 1000 kali
Qul hu Allahu Ahad (surat al-Ikhlash) 100 – 1000 kali

Awrad tambahan yang dibaca sejak awal Rajab hingga
akhir Ramadhan:
Hasbun Allahu wa Ni'amal Wakiil 700 kali Ya Sayyid, Ya
Shahib, Ya Shiddiq, Ya Rasul, Ya Allah 300 kali Ya
Wadud 300 kali Astaghfirullah 'azhiim wa atuubu ilayh
700 kali, Selain itu, porsi harian dari buku do’a
Hizbul `Azham dari Sayyidina ‘Ali y (karamAllahu
wajha) sebaiknya dibaca dan pada hari jumat Hizbul
wikayya juga
dibaca.

Hizbul wikayya

Allahumma Yaa Hayyu Yaa Qayyuumu bika tahash-shantu
fahminii bihimaayati kifaayati wiqaayati haqiqati
burhaani hirzi amaani bismillaah Wa-adkhilnii Yaa
Awwalu Yaa Akhiru maknuuna ghaybi sirridaa irati
kanzimaasyaa Allahu laa quwwata illaa
billaah. Wa-asbil ‘alayya Yaa Haliimu Yaa Sattaaru
kanafa sitri hijaa bishiyaanati najaati wa’tashimuu
bihablillaah Wabni Yaa Muhiithu yaa Qaadiru ‘alayya
suura amaani ihaathati majdi suraadiqi ‘izzi ‘azhamati
dzaalika khayrun dzalika min aayaatillaah. Wa-a’idznii
Yaa Raqiibu Yaa Mujiibu wahrusnii fii nafsii wa diinii
wa ahlii wa maalii wa waladii bikalaa ati-i-ghaatsati
i-‘aadzati wa maa hum bidhaarriina bihii min ahadin
illaa bi-idznillaah

Waqinii Yaa Maani’u Yaa Naafi’u bi-aayaatika wa
asmaa-ika wakalimaatika syarrasy-syaythaani fain
baghaa ‘alayya akhadzatbu ghaasyiyatum min
‘adzaabillaah
Wanajjinii Yaa Mudzillu Yaa Muntaqimu min ‘abiidika
zhaalimiinal baaghiina ‘alayya wa-a’waanihim fain
hammalii ahadun minhum bisuu’in khadzalahullaah.
Wakhatama ‘alaa sam-‘ihii wa qalbihii wa ja’ala ‘alaa
basharihii ghisyaawatan famay yahdiihi mim ba’dillaah
Wa-akfinii Yaa Qaabidhu Yaa Qahhaaru khadii’ata
makrihim wardudhum ‘atii madzumiina madhuuriina
binakhsiiri taghyiiri tadmiiri famaa kaana lahu min
fiatin yanshuruunahu min duunillaah

Wa-adziqnii Yaa Subbuuhu Yaa Quddusu ladzata
munaajaati aqbil walaa takhap innaka minal aaminiina
bifadlillaah Wa-adziqhum Yaa Dharru Yaa Mumiitu
nakaala
wabaalizawaali faquthi’a daabirul qawmil-ladziina
zhalamuu walhamdulillaah
Wa-aaminnii Yaa Salaamu Yaa Mu’minu shawlata jawlati
dawlatil a’daa-i bighaayati bidaayati lahumul busyraa
filhayaatid-dunya wafil akhirati laa tabdiila
likalimaatillaah
Watawwijnii Yaa Azhiimu Yaa Mu’izzu bitaaji mahaabati
kibri Yaa-i-Jalaali sulthaani malakuuti ‘inni
‘azhamati walaa yahzunka qawluhum innal ‘izzatalillaah

Wa-albisnii Yaa Jaliilu Yaa Kabiru khil’ata jalaali
jamaali iqmaali iqbaali falammaa ra-aynahu akbarnahu
waqatha’na aydiyahunna waqulna haasyalillaah Wa-alqi
Yaa ‘Aziizu Yaa Waduudu ‘alayya mahabattam minka
fatanqadaa watakhdha’alii bihaa quluubu ‘ibadika
bilmahabbati walmu’azzati wal mawaddati min ta’thiifi
ta’liifi yuhibbu nahum kahubbillahi walladziina
aamanuu asyaddu hubbalillaah

Wa-azh-hir ‘alayya Yaa Zhaahiru Yaa Baathinu atsaara
asraari anwaari yuhibbuhum wa yuhibbunahu adzillatin
‘alal mu’miniina a’izzatin ‘alaal kaafiriina
yujaahiduuna fii sabiilillaah. Wawajjihil-laahumma Yaa
Shamadu Yaa Nuuru wajhi bishafaa-i jamaali unsi
isyraaqi fain haajjuuka faqul aslamtu wajhiyalillaah
Wajammilnii Yaa Badii’as-samaawaati wal ardhi Yaa Dzal
jalaali wal ikraami bil fashaahati wal balaaghati wal
baraa’ati wahlul ‘uqdatam mil lisaanii yafqahuu qawlii
biriffati ra’fati rahmati tsumma takiinu juluuduhum
waqulubuhum ilaa dzikrillaah

Waqallidnii Yaa Syadiidal bathsyi Yaa Jabbaaru Yaa
Qahhaaru sayfal habati wasy-syiddati wal quwwati wal
man’ati min ba’si jabaruuti ‘izzati wa maannashru
illaa min ‘indillaah Wa-adim ‘alayya Yaa Baasithu Yaa
Fattahu balijata masarrati rabisy rahlii shadrii wa
yassirlii amrii bilathaa-i fi ‘awaathifi alam nasyrah
laka shadraka wa
bi-asyaa-iri yawma-idziy yafrahul mu’minuuna
binashrillaah. Wa-anzilillaahumma Yaa Lathiifu Yaa
Ra-u-fu biqalbil iimaana wal ithmi’naana was-sakinata
li-akuuna minal-ladziina aamanuu watathma-innu
qulubuhum bidzikrillaah Wa-afrigh ‘alayya Yaa Shabuuru
Yaa Syakuuru shabral-ladziina tadarra’uu bitsabaati
yaqiini kam min
fi-atin qaliilatin ghalabat fi-atan katsiiratan
bi-idznillaah Wahfazhnii Yaa Hafiizhu Yaa Wakiilu mim
bayni yadayya wa min khalfii wa ‘ay-yamiinii wa
‘an-syimaalii wa min
fawqii wa min tahtii biwujuudi syuhuudi junuudilahu
mu’aqqibaatu mim bayni yadayhi wa min khalfihii
yahfazhu nahu min amrillaah

Watsabbitil-laahumma Yaa Qaa-imu Yaa Daa-i-mu
qadamayya kamaa tsabattal laqaa-ila wa kayfa akhaafu
maa asyraktum wa laa takhaafuuna annakum asyraktum
billaah Wanshurnii Yaa Ni’mal maulaa wa Yaa
Ni’man-nashiiru ‘alaa a’daa-i nashral-ladzii
qiilalahuu atat-takhidzunaa huzuwan qaala a’udzu
billaah Wa-abidnii Yaa Thaaliba Yaa ‘Adla bita’biidi
nabiyyika Muhammadin shallallaahu ‘alayhi wa sallamal
muayyadi bita’ziizi tawqiiri innaa arsalnaaka
syaahidaw-wamubasy-syiran wanadziiran lita’minuu
billaah Wakfinii Yaa Khaafii Yaa Syaafil a’daa-a wal
aswaa-a bi’awa-idi fawaa-idi lawanzalnaa hadzal
qur-aana ‘alaa jabalil-lara-aytahu khasyi’am-min
khasy-yatillaah

Wamnun ‘alayya Yaa Wahhaab Yaa Razzaaqu bihushuuli
wushuuli qabuuli taysiiri taskhiri kuluu wasyrabuu
mir-rizqillaah Watawallanii Yaa Waliyyu Yaa ‘Aliyyu
bil wilaayati wal’inaayati warri’aayati wassalaamati
bimariidi iraadi is’aadi imdaadi dzalika min
fadhilillaah Wa-akrimnii Yaa Ghaniyyu Yaa Kariimu
bissa’adati karaamati wal maghfirati kamaa
akramtal-ladziina yaghudh-dhuuna ashwaatahum ‘inda
rasuulillaah
Watub’alayya Yaa Tawwaabu Yaa Hakiimu tawbatan
nashuuhan li-akuuna minal-ladziina idza fa’aluu
fahisyatan awzhalamu anfusahum dzakarullaha
fastaghfaruu lidzunuubihim wamay-yaghfiru dzunuuba
illallaah

Wa-alzimnii Yaa Waahidu Yaa Ahadu kalimatat-taqwa
kamaa alzamta habiibaka Muhammadan shallallahu ‘alayhi
wasallama haytsu-qulta fa’lam annahu laa ilaaha
illallaah Wakhtimlii Yaa Rahmaanu Yaa Rahiimu bihusni
khatimatin-naajiina war-rajiina qul yaa
‘ibaadiyal-ladziina asrafu ‘alaa anfusihim laa
taqnathuu mir-rahmatillaah
Wa-askinnii Yaa Samii’u Yaa Qariibu jannatan u-‘iddat
lilmuttaqiina da’waahum fiihaa subhaanakal-laahumma
watahiy-yatuhum fiihaa salaamuw-wa-akhiru da’waahum
anilhamdulillaah Yaa Allahu Yaa Allahu Yaa Allahu Yaa
Allahu Yaa Rabbi Yaa Naafi’u Yaa Rahmaanu Yaa Rahiim
As-aluka bihurmati haadzihil asmaa-i wal-aayaati wal
kalimaati sulthaanan-nashiiraw wa rizqan katsiiraw wa
qalban qariiraw wa qabram muniraw wa hisaabay yasiraw
wa ajran kabiiran Washallallaahu ‘alaa Sayyidinaa
Muhammadiw wa ‘alaa aalihii washahbihi wasallama
tasliiman kabiiran

Do’a

Ini adalah do’a untuk bulan suci Rajab, dibaca 3 kali
sehari sebagaimana yang diwasiatkan oleh Maulana
Syaikh Muhammad Nazhim. A’udzu billahi min asy-syaytan
ir-rajiim Do’a tersebut adalah:

Bismillah ir-Rahman ir-Rahiim
Allaahumma innii astaghfiruka min kulli maa tubtu lahu
ilayka tsumma 'udtu fiih. wa astaghfiruka min kulli
maa 'aradtu bihi wajhika wa-khaalatanii fiihi maa
laysa fiihi ridaak. wa astaghfiruk li-ni`am allatii
taqawwaytu biha `ala ma`asiiyatik. wa astaghfiruka min
aadz-dzunub allatii laa ya`lamahu ghayruka wa laa
yattali`u `alayha ahadun siwaak wa laa yasa`uha illa
rahmatika wa la tunjii minha illa maghfiratuka wa
hilmuka. laa ilaha illa-Anta, subhaanaka innii kuntu
min adz-dzaalimiin.

Allaahumma innii astaghfiruka min kulli dzulmin
dzalamtu bihi `ibadaka. Fa ayyaama `abdin min `ibaadik
aw `amatin min 'imaa'ika dzalamtu fii badanihi aw
`irdihi aw maalih fa `atihi min khazaa'inik allatii
laa tanqus. Wa as'aluka an tukrimanii bi-rahmatika
allatii wasi`at kulla syay wa laa t`uhiinanii min
`adaabik wa ta`tiiayanii maa as'aluka fa-innii
haqiiqun bi-rahmatik ya arham ar-Raahimiin. wa
shalla-Allahu `alaa Sayyidinaa Muhammadin wa `alaa
aalihi wa sahbihi ajma`iin. wa laa hawla wa laa
quwatta illa billah il-`Alii ul-'Aazhiim

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha
Penyayang
Ya Allah , Aku memohon ampun kepada-Mu atas segala
kesalahan yang telah kulakukan. Dan aku memohon ampun
kepada-Mu atas segala hal dariku yang tidak Kau sukai
dan segala hal yang berhubungan denganku yang tidak
Kau ridhai. Dan aku memohon ampun kepada-Mu atas
nikmat yang telah kugunakan untuk menambah
ketidakpatuhanku terhadap-Mu. Dan aku memohon ampun
atas segala dosa yang tiada seorang pun tahu kecuali
Engkau dan tiada seorang pun yang melihat kecuali
Engkau dan tiada yang mencakupi kecuali rahmat-Mu dan
tiada yang mengantarkan kecuali ampunan-Mu dan
rahmat-Mu. Tidak ada Tuhan melainkan Engkau. Maha
Suci Engkau, dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang
yang zhalim!

Ya Allah , aku memohon ampun kepada-Mu atas
ketidakadilan yang kulakukan terhadap hamba-hamba-Mu
baik laki-laki maupun perempuan yang telah kusakiti
baik fisiknya maupun martabatnya atau dalam kepunyaan
mereka yang telah Kau berikan dengan karunia-Mu yang
tak kurang sedikit pun. Aku memohon kepada-Mu,
anugerahkanlah aku dengan rahmat-Mu yang mencakup
segalanya. Janganlah Engkau rendahkan aku dengan
hukuman-Mu tetapi berilah apa yang kuminta kepada-Mu,
sebab aku sangat memerlukan rahmat-Mu, Ya Allah Engkau
Maha Penyayang di antara semua penyayang. Semoga Allah
melimpahkan berkah kepada Nabi Muhammad dan seluruh
pengikutnya. Tiada daya dan kekuatan kecuali dari
Allah Yang Maha tinggi dan Maha Agung. Berkah dan
kedamaian semoga dilimpahkan kepada Sayyidina
Muhammad, keluarga dan seluruh pengikutnya.

Shalat Sunnat di Bulan Rajab

Berikut ini adalah yang tertera dalam kitab Al-Ghunya
li-Talibin yang ditulis oleh Syaikh Abdul Qadir Jilani
(Rahmatullah alaih).

Shalat 10 rakaat di hari pertama bulan Rajab. Dalam
setiap rakaat dibaca Surat Fatihah sekali, disusul
dengan Surat al-Ikhlash 3 kali dan Surat al-Kafiruun 3
kali. Setelah selesai 10 rakaat, tangan diangkat
menghadap Allah dan membaca do’a sebagai berikut, Laa
ilaaha illallaah wahdahuu laa syariika lah lahul mulku
wa lahul hamdu yuhyii wa yumiitu wa huwa hayyu la
yamutu biyadihil khair wa huwa ‘alaa kulli syay-in
qadiir. Allaahumma la maani’a limaa a’tayta wa laa
mu’tiya limaa mana'ta wa laa raadda limaa qadayta, wa
laa yanfau' dzal Jaddi minkal Jaddu.

Shalat 10 rakaat di pertengahan bulan Rajab. Dalam
setiap rakaat dibaca Surat Fatihah sekali, disusul
dengan Surat al-Ikhlash 3 kali dan Surat al-Kafiruun 3
kali. Setelah selesai 10 rakaat, tangan diangkat
menghadap Allah dan membaca do’a sebagai berikut, Laa
ilaaha illallaah wahdahuu laa syariika lah lahul mulku
wa lahul hamdu yuhyii wa yumiitu wa huwa hayyu la
yamutu biyadihil khair wa huwa ‘alaa kulli syay-in
qadiir. Illaahan waahidan ahadan shamadan fardan
witran lam yattakhiza shahibatan wa laa walada.

Lalu shalat 10 rakaat di sepuluh hari terakhir di
bulan Rajab. Dalam setiap rakaat dibaca Surat Fatihah
sekali, disusul dengan Surat al-Ikhlash 3 kali dan
Surat al-Kafiruun 3 kali. Setelah selesai 10 rakaat,
tangan diangkat menghadap Allah dan membaca do’a
sebagai berikut,

Laa ilaaha illallaah wahdahuu laa syariika lah lahul
mulku wa lahul hamdu yuhyii wa yumiitu wa huwa hayyu
la yamutu biyadihil khair wa huwa ‘alaa kulli syay-in
qadiir. wa shallallaahu ‘alaa sayyidinaa muhammadin wa
‘alaa aalihit thahirina wa laa hawla wa laa quwwata
illa billah.

Ini adalah hadits sahih. Setelah seseorang melakukan
shalat ini, apapun yang diminta akan dikabulkan dengan
Kemurahan Allah, tujuh puluh parit akan membentang
antara dirinya dengan neraka dan setiap parit akan
mempunyai luas yang sama dengan jarak antara langit
dan bumi, dan dalam takdirnya akan tertulis bahwa dia
telah dibebaskan dari api neraka.

Puasa di Bulan Rajab

Di bulan Rajab dan Sya’ban seseorang sebaiknya
berpuasa:
a. Setiap hari senin dan kamis, atau
b. Setiap hari

Dalam Muslim, Abu Dawud, dan Ahmad dinyatakan bahwa
‘Utsman Ibnu Hakim al-Ansari berkata, “Aku bertanya
kepada Sa’id Ibnu Jubayr mengenai puasa di bulan
Rajab, kemudian kami sampai pada bulan itu, di mana
beliau berkata, ‘Aku dengar Ibnu ‘Abbas y berkata
bahwa Rasulullah biasa berpuasa secara kontinu
sehingga kami berpikir bahwa beliau tidak pernah
menghentikannya dan di lain waktu beliau tidak
berpuasa berhari-hari sehingga kami berpikir bahwa
beliau tidak akan berpuasa lagi.” Jika seseorang
berpuasa setiap hari Senin dan Kamis maka orang itu
juga harus berpuasa pada hari ke-15 setiap bulannya
dan juga pada 26-27 Rajab. (sangat
dianjurkan untuk berpuasa pada hari-hari ‘putih’
setiap bulan, yang jatuh pada hari ke-13, 14, dan 15).
Ini hanyalah petunjuk secara umum, bila ada keraguan
sebaiknya dikonsultasikan dengan seseorang yang ahli
dalam syari’ah.

Laylatu l-‘Israa’ (malam 27 Rajab)

Malam 27 Rajab adalah Malam Kenaikan Rasulullah .
Antara Maghrib dan ‘Isya dianjurkan untuk melakukan
ibadah sebagai berikut:

a. Shalat 20 rakaat, 2-2 atau 4-4, setiap rakaat
dibaca surat al-Ikhlash 20 kali.
b. Setelah selesai melaksanakan 20 rakaat, bacalah
istighfar 100 kali dengan suara keras.
c. Dilanjutkan dengan shalawat 100 kali dengan suara
keras.

Untuk memperingati peristiwa Isra’ Mi’raj Rasulullah ,
setelah shalat ‘Isya dianjurkan untuk melakukan ibadah
sebagai berikut:
a. Shalat syukur.
b. Shalat tasbih.
c. Shalat untuk memohon fadhilah Isra’ Mi’raj, 2
rakaat dengan qunut

Wa min Allah at-tawfiq bi hurmat al-Fatiha


Sumber bacaan : disini


0 komentar:

Posting Komentar